Saat ini,
langit seakan sedang menangis. Titik-titik besar air matanya jatuh ke bumi,
mewakili setiap perasaan pilu semua orang di dunia. Angin menderu-deru, seolah
menggambarkan setiap suasana hati yang berkecamuk. Guntur menggelegar,
menggantikan setiap jeritan-jeritan parau yang teredam oleh keputusasaan.
Kemudian disinilah aku, berbaring tak berdaya di tempat tidur, memandangi
langit yang kelabu di luar jendela dengan iri. Seandainya aku bisa berlarian di
luar sana, dengan kedua tangan mengadah ke atas dan menyambut datangnya hujan.
Seandainya aku bisa bebas di luar sana, bersinergi dengan langit dan cahaya
abu-abunya. Kemudian sang Guntur akan menyambutku dan...
Membawaku
untuk bertemu denganmu.
Ini cerpen. Ini maunya jadi openingnya cerpen!! Tapi aku nggak tahu harus dibuat jadi kayak apa. Sebenarnya draft opening ini sudah ada berbulan-bulan yang lalu, tapi aku buntu mau dilanjutin kayak apa, dan akhirnya terlupakan, ha ha ha. Yang jelas sepertinya bakalan jadi romance lagi. Tapi mau dibuat 'bertemu denganmu' itu hantu atau apalah bisa juga sih.
Yang jelas aku lagi nggak ada ide!! Padahal niatnya mau tulis ulang WHO di lepi, tapi ketunda sejak aku kelas satu SMP =_= Sekarang sudah kelas satu SMA, dan mau keundur sampai kapan itu?? Padahal draftnya sudah ada, sampai tiga versi! Unyu nggak seh -_- Apa aku ini segitu banyak idenya sampai semuanya nggak bisa selesai -_-
Argh, aku harus belajar menulis yang baik... Dan mematuhi jadwal-jadwal yang sudah kutetapkan sendiri...
Labels: Whatever