Jadi hari ini sudah beberapa minggu sejak kepergian si Bunda.
Ah, bukan mati, duh, bahasanya.

Anak-anak kelas lagi-lagi membahas soal hal ini di grup whatsapp, dan, yah, perbincangan kita jelas nggak ada ujungnya. Akhir-akhirnya salah satu dari kita pasti bakalan ngetik,
"Yawes, kirim Al-Fatiha aja yuk, rek"
Dan hening sejenak, disusul chat-chat berisi "Aaamiinnn" setelah keheningan sejenak itu.
Yah, semoga doa-doa kita terkabulkan.

Kemarin ada rumor si Bunda ditemukan meninggal. Respon anak-anak di grup whatsapp ya langsung heboh. Semua langsung pada ber-istighfar dan berkali-kali chat "Positive thinking aja rek, itu cuma hoax!"
Lucu juga melihat gimana anak kelas bersatu karena hilangnya Bunda ini.



Baru saja anak-anak di grup ngomongin Bunda lagi. Kangen katanya. Yah, kebenaran chat ini sebenarnya dipertanyakan, melihat sebenarnya kita semua kalau pas Bunda masuk sekolah ya biasa aja. Mungkin karena absennya dia yang terlalu lama dan keberadaannya yang nggak jelas ini yang membuat kita semua jadi prihatin.

Kemarin juga ada rumor Bunda ada di Bali. Entah kok bisa sampai sejauh itu, kita juga nggak tahu. Mungkin ikut pacarnya kali, ya? Tapi ada juga yang bilang kalau Bunda ada di rumah pacarnya di Kalisat. Terlalu banyak rumor yang beredar, kasihan ibunya.

Berita Bunda menghilang ini sudah sampai skala nasional, lho. Selain muncul di Radar Jember, nggak lama berselang ternyata berita ini muncul di TVOne dan JTV.





Aku nggak sempat lihat beritanya, ini foto hasil jepretan anak-anak yang di share di grup whatsapp. Kenapa sekolahku masuk TV nasional gara-gara berita ini, sedih rasanya.

Well, bagaimana kelanjutan kejadian ini kita nggak tahu pasti. Mungkin polisi berhasil mencari Bunda, nggak ada yang tahu, Mungkin justru Diana sendiri yang pulang, kita nggak tahu. Sampai saat ini sepertinya semua pihak sudah mengerahkan segalanya secara maksimal-

Uhm, nggak tahu juga, sih.

-dan nggak ada yang bisa kita lakukan selaku teman-temannya selain berdoa.

Labels: HIGHSCHOOL