Short FF/1 +
Hello...
Ne, author balik lagi...
Gara-gara pingin ngetik-ngetik nggak jelas... Meskipun nggak ada yang lihat, yang penting hasrat menulis telah terpenuhi...
*gaje

masalahnya sekarang...
author mau nulis apa?
masa mau mengulang kisah sakit perut nggak jelas itu? Ntar sakitnya balik lagi, author nggak mau. males ah, makasih banyak~
*ini gaya bahasa menulisnya admin-admin dari grup yang author ikuti di FB... ^^

akh, pingin curcol curcol~

anniii....
jadi, mungkin author mau nulis FF singkat, ne?
boleh kan? lagi pingin nulis banyak nih... mumpung mood nulisnya ada... > <

Title: untitle
Cast: onkey
Genre: YAOI of course and a little bit surprise in the end :D
Length: molla molla molla molla~

tidak tahu harus mulai dari mana, Key mencoba mengitari taman yang baru saja dilewatinya bersama Onew. liontin peraknya hilang, padahal itu pemberian berharga dari Onew. Key sangat menyayangi Onew, sehingga liontin itupun terasa sangat berharga bagi Key. padahal sejam yang lalu masih ada, kenapa balik lagi sudah hilang?

"anni..." keluh Key di tengah-tengah pencariannya itu. dia akhirnya terduduk di bangku taman. sebenarnya dia tidak boleh kecapekan, tetapi saking berharganya liontin itu, Key tidak menyadari kalau penyakitnya mulai kambuh.

Key itu punya anemia. makanya Onew selalu menyuruhnya beristirahat ketika ada ulangan atau semacamnya. kalau Key tidak masuk, Onew sendiri yang ribut karena mencemaskan Key yang terbaring lemas di rumah dan tidak berkonsentrasi pada pelajarannya. tapi Key melupakan aturan-aturan yang Onew buatkan untuknya.

"liontin itu harus ketemu... kalau tidak... aku akan kehilangan setengah nyawaku sendiri..." gumam Key, lalu melanjutkan mencari lagi.

setelah beberapa lama mencari, Key tetap tidak menemukan liontin itu. tiba-tiba pandangan mata Key mengabur. kepalanya mulai terasa pusing. Key menggapai-gapai mencari bangku taman yang seingatnya ada di dekatnya. dia terjatuh. beberapa orang di taman mulai memperhatikannya dan setelah dia jatuh seketika, yang bisa Key ingat hanyalah wajah Onew yang cemas.

"Onew... hyung?"

lalu gelap.

- - -

Key terbangun di sebuah ruangan penuh selang. dengan cepat dia menebak ini adalah ruangan rumah sakit. tidak mungkin kamarnya yang serba pink itu dihiasi selang-selang berwarna hijau-transparan ini? kamar Onew pun tidak.begitu seringnya Key masuk rumah sakit sehingga dia hafal bau khasnya.

dia mencoba untuk bangun, tetapi tangan seseorang menahannya. tangan halus itu, Onew. dia tertidur di samping Key, kepalanya bersandar di tempat tidur sementara badannya terduduk di kursi lipat dekatnya. tangannya menggenggam tangan Key erat-erat.

"Onew-hyung...?"

dia tidak bergerak. hanya nafasnya yang teratur yang membuat Key lega kalau dia masih hidup. pintu terbuka. dokter yang berperawakan tinggi masuk dan tersenyum ramah pada Key.

"sebaikny jangan dibangunkan," katanya. "dia menangis selama satu jam dan menolak untuk kami ambilkan tempat tidur lipat. kalau kau bangunkan, dia pasti akan bertambah lelah. biarkan saja seperti itu. kau juga masih butuh istirahat."

Key terbelalak mendengar perkataan dokter itu. menangis menunggunya selama satu jam? Onew-oppa, apakah kau benar-benar menyayangiku?

"jinjja..?" Key berbisik. tangannya yang tidak digenggam Onew mengelus rambut cokelatnya yang halus.

"kalian itu... saudara ya?" tanya dokter yang masih ada di tempat itu.

"wae?"

"kalian terlihat saling menyayangi satu sama lain, saling membutuhkan satu sama lain. aku sampai iri melihatnya."

"akh, kami bukan kakak adik..."

"lalu?"

"kami adalah sepasang kekasih..." Nada suara Key terdengar bangga. yah, tidak heran kalau dia bangga. mendapatkan seorang namja tampan yang menyayanginya sepenuh hati jarang ditemukan di jaman sekarang seperti ini.

Key tiba-tiba mendapat serangan mendadak. tangannya gemetar dalam genggaman Onew. sekali lagi, pandangannya mengabur. dokter yang untungnya masih ada di situ segera memanggil bantuan dan mencoba untuk menyelamatkan Key yang sekarang mulai terbatuk-batuk.

"Key-ah??"

Onew terbangun. dia langsung menyadari keadaan Key-nya yang kembali kritis itu. memang benar-benar kritis. saat ini banyak sekali percikan-percikan darah yang mengenai tempat tidur,maupun baju Onew. sementara Onew hanya bisa pasrah pada dokter dan tuhan, dalam hati dia berdo'a.
selamatkan Key-ku. selamatkan dia, tuhan. aku mohon. tidak akan ada lagi yang kuminta selain ini. kumohon selamatkan dia...

"Lee-ah?"

"Ne, dokter?"

"Tuan Kim ingin berbicara pada anda."

Onew mendekatinya.

"chagi," kata Key memulai. "kalau... aku bisa melewati ini.... aku traktir.... shopping ya...?"

di saat seperti ini dia masih memikirkan shopping?? benar-benar seorang yang shopaholic.

"ne... akan kuturuti semua permintaanmu... asal kau bisa kembali seperti biasa... asal kau berhasil melewati masa kritis ini..." Onew sudah berkaca-kaca saja sekarang. sementara Key hanya tersenyum.

"kalau begitu, tinggalkan..... aku sendiri sekarang, hyung... sebentar saja...." kata Key tersendat-sendat

"untuk apa, chagi?? kau ingin ..."

"ssh," kata Key pelan. "sebentar saja, kumohon..."

"baiklah.."

Onew melangkah gontai keluar ruangan dan menutup pintu. dia duduk di bangku tunggu sebelah pintu persis dan kembali berdo'a.

- - -

TBC~

author sudah ngantuk nih... besok pasti lanjut, tenang saja... ^^
kalau ini pasti author bakalan update, soalnya belakangan ini bawaannya pingin ngetik melulu. jadi pasti besok jadi... cuma dua shot kok, nggak panjang 'kan?
^^

*end*

Labels: , , , , ,

+ posted on 20111126 at 23:04