White II +
Ibu menyalahkanku atas kematian Key yang mendadak. Bagaimana bisa? Aku tidak melakukan apa-apa, aku hanya membiarkannya tidur di kamarku. Bagaimana aku membunuhnya? Tidak ada pintu penghubung di antara kamar kami, aku tidak bisa masuk kecuali lewat pintu satu-satunya. Ibu benar-benar sudah kehilangan akalnya. Key-lah yang dia banggakan, bukan aku. Aku hanya seonggok benda hidup tak berguna di hadapannya.

Aku menyendiri di kamar Key yang sudah dua hari kosong. Aku menatap dengan sendu semua barang-barang yang ditinggalkannya. Tanganku mengelus selimut tebalnya yang halus. Sudah tidak ada lagi orang yang akan menghiburku ketika aku sedih, pikirku. Mendadak kamar Key dipenuhi aroma jeruk yang menyegarkan. Tidak ada yang menyemprotkan pengharum ruangan, ibu takkan mau repot-repot membelinya untuk kami. Dia hanya peduli dengan dirinya sendiri. Aku tidak sedang makan permen jeruk, lalu apa?

Aku mengabaikannya. Tidak penting, pikirku. Aku mengelilingi kamarnya dan menemukan sumber bau itu. Kertas yang kutemukan di bawah bantal Key. Kok bisa? Kemarin aku tidak mencium bau apa-apa. Lalu jeruk itu mengingatkanku pada sesuatu.

Aku berlari ke dapur dan mencari korek api. Lalu membawanya ke kamar Key. Air jeruk bisa dijadikan tinta tidak kelihatan, aku baru sadar. Bisa terlihat dengan memanaskan kertasnya. Dan yang aku lakukan sekarang adalah berusaha menyalakan korek itu.

Berhasil. Aku memunculkan huruf-hurufnya.

Sica, aku benar-benar minta maaf padamu. Aku tahu pasti, ibu akan menyalahkanmu atas kematianku ini.
Tetapi aku memberikan selamat padamu, karena telah menemukan cara membaca suratku ini! Aku pernah menceritakanmu tentang invisible ink ini, mungkin kau ingat?
Sica, kau mungkin bertanya-tanya tentang kematianku ini. Aku terkesan meremehkannya ya? Tunggu, jangan menangis dulu. Sebenarnya, ada stalker yang selalu mengikutiku sejak kau masuk sekolah yang sama denganku. Kenapa? Waktu dia datang untuk menyakitiku dia bilang karena dia iri denganku yang bisa dekat denganmu, walaupun kita tidak sedarah.
Siapa? Nanti, kujelaskan nanti.
Stalker itu memintaku untuk menyingkir darimu. Tidak bisa, tentu saja! Sampai kapanpun aku tidak bisa menghindar darimu! Ha ha ha, lalu dia mulai masuk dalam tingkat kemarahannya yang paling tinggi dan kurasa malam ini dia akan mencoba mencampurkan racun padaku.
Terkesan aneh, ya? Bagaimana bisa aku mengetahui segalanya?
Karena Kevin yang memberitahuku sendiri.
Benar-benar, ya? Orang bisa gelap mata karena cinta. Ha ha ha.
Jadi, baik-baiklah dengan ayah dan ibu ya? Dan Kevin juga. Jangan balas dendam padanya, Sica.

Your beloved brother,
Key

"Key...?"

Aku tidak dapat mempercayai penglihatanku sendiri. Dia mengorbankan hidupnya hanya untuk aku yang tidak berguna ini? ah, sungguh baik oang itu.
Tetapi ini sudah keterlaluan...

*end*

Labels: , ,

+ posted on 20110906 at 19:30