Berikut ini (halah. . . . ) adalah suatu cerita yang amat sangat tidak penting!!!
Statement!
Suatu hari, hiduplah 2 orang anak yang lahir pada tahun yang berbeda. Lalu, mereka tumbuh besar dan akhirnya mereka bertemu di sebuah taman kanak – kanak. Awalnya, mereka tidak tahu satu sama lain. Lalu si anak terakhir mengajak anak pertama berkenalan, akhirnya mereka berduapun berteman,
Lama, lama sekali, akhirnya mereka masuk ke sekolah dasar yang sama. Awalnya, si anak terakhir tidak mengenali anak pertama, sampai akhirnya mereka naik ke kelas 4, mereka mulai saling mengenali. Saat mereka naik ke kelas 5, si anak terakhir mulai merasa bahwa anak pertama dan dirinya adalah sama. Mulanya anak terakhir tidak menyadari perasaan ini sampai mereka naik ke kelas 6. Dan di tingkatan terakhir sekolah dasar ini, anak terakhir khawatir akan masuk ke sekolah lanjutan yang berbeda dengan anak pertama karena dia merasa tidak akan menemukan orang lain yang sama dengannya. Anak terakhir berjanji, sebelum mereka berdua lulus, anak terakhir akan mengajakk anak pertama bersahabat. Tetapi rupanya janji ini tidak dapat terpenuhi. Akhirnya, dengan perasaan was – was anak terakhir, mereka masuk ke sekolah lanjutan yang sama.
Walaupun sama, bukan berarti misi anak terakhir terlaksana dengan mulus. Mereka ada di kelas yang berbeda, dan mereka berdua diantara teman – teman yang berbeda. Belum ditambah pelajaran – pelajaran yang membutuhkan ketelitian tinggi kerena status sekolah yang sama – sama mereka masuki. Dengan semua kendala itu, terciptalah sebuah ‘ruang hampa’ yang mengisi ruang diantara mereka. Ruang hampa itu tercipta setiap hari, setiap pagi, sehingga anak terakhir merasa semakin kesepian karenanya. Ia ingat janjinya dulu, tetapi dia terlalu kecil, terlalu bodoh untuk melaksanakan janjinya itu. Akhirnya dengan diiringi tangisan – tangisan, dan halaman – halaman buku harian yang penuh dengan noda darah, mereka menjalani kehidupan masing – masing.
(ayo, siapa yang mau melanjutkan??)
*end*